Kamis, 25 November 2010

Jika Aku Tak Bangun Esok

Saat terlelap, adalah saat terdamai dalam hidup. Dimana hiruk pikuk dunia tak lagi mengganggu, rutinitas seakan lepas, berganti dengan kebebasan. Waktupun serasa terhenti, memberikan ruang khusus bagi diri untuk menyendiri, terlena dalam angan dan mimpi.
Namun, yakinkah kita bahwa suatu saat kita akan tersadar dari lelapnya mimpi? Yakinkah kita bahwa kita akan terbangun dan membuka mata saat pagi hadir?
Tentu jawabannya tidak. Lalu, bagaiman jika ternyata esok kita tak lagi terbangun dari tidur, terlelap untuk selamanya?

Wahai sadarku...
Begitu banyak cerita hidup yang kau tuliskan. Drama kehidupan kau lakoni selayaknya insan yang menjalani kehidupannya. Tangis, tawa, semua tak lupa dari kisahmu.
Namun pernahkah kau merenung, adegan mana yang lebih banyak kau perankan. Apakah rangkaian kehidupan yang tak hanya lebih dari sekedar rutinitas? Atau nilai lebih yang kau torehkan sebagai prestasi sejarah yang membanggakan?
Lalu, bagaimana jika kau tak lagi ada, dan berganti dengan lelap?

Duhai waktu...
Kau adalah mata pedang, yang siap menyayatku. Kau adalah roda besi, yang berputar konstan dan siap menggilas semua yang ada didepanmu. Kau begitu perkasa, sampai Tuhanku pun bersumpah atas dirimu.
Namun sayang, aku lebih banyak menyiakanmu. Aku lupa bahwa kau selalu mengawasiku. Aku lupa bahwa kau tak pernah menunggu dan kembali. Terlebih aku lupa, bahwa kau akan menuntutku di hari akhir nanti.

Lapangku sayang...
Kau adalah segala kemudahan. Kau adalah kesempatan.
Tiap saat aku bersamamu, bersentuhan langsung denganmu. Aku dapat melakukan segala karena kau selalu bersamaku. Aku sanggup menggapai mimpi, karena kau menemaniku.
Celakanya, hadirmu hanya membuatku lalai. Segala kemudahan darimu menjadikanku sibuk dengan duniaku, terobsesi mencari segala kesenangan dan kemewahan. Aku tak lagi mensyukurimu. Ku anggap kehadiranmu adalah satu paket kehidupan yang kebetulan melekat pada diriku.
Dan ironisnya, aku mengacuhkan kenyataan bahwa suatu saat kaupun akan pergi dan berganti dengan sempit.

Wahai diri yang lelah...
Tidurlah, rebahkan penatmu pada damainya mimpi. Sandarkan bebanmu pada kokohnya ketenangan. Manjakan dirimu, isi kembali energi yang telah kau buang semasa sadarmu. Biarkan dirimu bermanja pada tenangnya kesunyian. Lupakan dunia, dan lupakan mereka.
Namun, sebelum kau tidur, satu pertanyaan untukmu. Sudahkah kau yakin bahwa dirimu telah membawa bekal untuk menghadap Tuhanmu? Bagaimana jika esok kau tak bangun? Jika jawabannya belum, maka kau TAK LAYAK UNTUK TIDUR.
Tetaplah sadar, karena kau harus mempersiapkan bekal untuk tabunganmu. Tetaplah bangun, karena kaupun telah banyak tertidur dan lalai.

Lalu kapan waktuku tidur...
Akan tiba wahai diri, akan tiba.... Akan tiba waktu dimana kau bebas untuk memilih tempat beristirahat yang kau inginkan. Akan tiba waktu kau bebas menentukan bantal dan kasur untuk melepas penatmu. Akan tiba waktu istirahatmu, saat kau yakin.... bahwa kakimu telah berada di syurga Tuhanmu...
FS

Pages

Welcome to my world

Satu dunia yang akan membuat mu mengenalku lebih jauh.
Siapa aku? bagaimana aku? Selamat datang.......