Jujur, aku iri terhadap mereka yang melalui hari dengan senyuman, menatap hari mereka dengan segala kesiapan dan kematangan. Mereka seakan tak pernah takut dan gentar. selalu siap. Bukan karena mereka kuat kawan, tapi mereka memiliki seseorang yang setia menemani, yang selalu berbagi dan menjadi teman dalam mengarungi segalanya, seorang istri.
Teringat seorang kawan, yang menemukan kebahagiaannya setelah menikah. Allah memberikan kemudahan padanya, hal yang tak pernah ia sangka-sangka sebelumnya. Sungguh indah...
Rasa ini datang bukan karena ingin menagih janji Allah, hanya ingin menyempurnakan iman, dan menjadi salah seorang yang diakui Rasulullah kelak sebagai pengikutnya, dengan menjalankan sunahnya. Walau tanpa bisa di pungkiri, aku pun ingin berbagi rasa sayang ini, rasa sayang yang telah ku persiapkan untuknya (siapapun ia), dengan bersama mengarungi mahligai kehidupan dalam naungan kasih sayang yang Allah titipkan.
Aku sadar, aku bukan sosok yang menawan, dan jauh dari kesempurnaan, tapi apakah aku salah saat di tiap doa kupanjatkan permohonan untuk mendapatkan pendamping yang terbaik? Seorang pendamping yang menenangkan walau hanya dengan melihatnya. Pendamping yang meneduhkan saat bara panas emosi menerpa. Seorang pendamping yang bersamanya ku labuhkan rasa sayang dan janji ku untuk selalu menjaga dan membahagiakannya.
Belajar dari Sayyidina Ali dan Fatimah (putri Rasulullah), sebuah penikahan yang telah diatur oleh Allah, bahkan sebelum Ali melamar Fatimah. Allah telah menikahkan mereka di syurga, sebelum Rasulullah menikahkan mereka di dunia. Sebuah pernikahan yang melahirkan manusia-manusia luar biasa, pewaris para nabi, manusia-manusia kesayangan Allah. Dan aku memimpikannya.
Memanggilnya dengan ucapan yang lembut, tatapan yang menyejukkan, serta prilaku yang membuatnya tersenyum telah ku persiapkan. Bahasa cinta dalam tiap tindak, akan ku berikan untuknya.
Karenanya, dalam iman yang tak seberapa ini, ku panjatkan doa pada-Mu Wahai Sang Pengabul Do'a, berikan kemudahan pada hamba mewujudkan segala impian, membentuk sebuah keluarga yang di dalamnya sentiasa mengegungkan Nama-Mu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar