Senin, 15 Maret 2010

Cara-Nya Mendidik

Kawan,
Kau mungkin pernah kesal karena rencana keluar bersama teman-teman mu berantakan, hanya karena hujan. Atau, kau mungkin pernah memaki lantaran apa yang kau kehendaki tak kau dapati.
Aku pernah...

Kawan,
Kita mungkin pernah dilanda musibah, dan menyalahkan keadaan yang terjadi. Tak menerima apa yang telah di gariskan-Nya, atau bahkan terkesan menentang (walau mungkin kita tak menyadari).
Aku pernah...

Kawan,
Kau mungkin pernah "merajuk" lantaran tak mendapatkan apa yang kau inginkan dari orang tuamu. Kau serang mereka dengan kata-kata pelit, tak sayang, bahkan tak segan-segan kau tak mau menyapa mereka.
aku pernah...

Kawan,
Mari kita belajar dari mereka yang mungkin tak seberuntung kita. Kau lihat mereka di pinggir jalan sana, yang untuk menyambung hidup, mereka harus bermandikan keringat dan debu jalanan. Dengan sapunya, mereka membersihkan jalan yang bahkan kitapun takkan peduli akan kebersihannya. Apakah mereka mengeluh? Tidak.

Dan mari kita lihat mereka yang menjadikan sampah sebagai sumber keuangannya. Mereka yang berteman dengan kotor dan bau setiap harinya, masih dengan alasan yang sama, menyambung hidup. Apakah Mereka juga mengeluh? Tidak kawan.

Lalu, mengapa kita begitu mudahnya mengeluh dan menyalahkan Allah lantaran yang terjadi tak sesuai dengan keinginan kita? Yakinlah kawan, apa yang telah Dia berikan adalah yang terbaik untuk kita. Ia adalah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya (meskipun tak sesuai dengan keinginan sang hamba).

Coba kita berhenti sejenak, putar kembali memori kelam itu dan ucapkan satu kata ajaib, astarfirullah hal'adzim.

Disinilah bukti kecintaan Allah kepada hambanya (kita). Ia memberikan yang terbaik, tanpa meminta balasan.

Ingatkah kau pada ibumu yang memukul mu apabila kau melakukan kesalahan? Ibu memukul bukan karena tak menyayangimu, justru sebaliknya. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Memberikan peringatan, agar anaknya tetap dalam koridor yang seharusnya. Begitulah cara sang ibu mendidik.

Dan kawan,
Allah pun mendidik hamba-Nya seperti ibu. Ia memberikan yang terbaik dengan menjaga hamba-Nya agar tetap pada koridor yang seharusnya. Jika terjadi penyimpangan, maka dengan sabar Allah akan memberikan peringatan.

Begitu indah cara Allah mendidik hamba-Nya. Penuh kesabaran dan kasih sayang.
Masihkah kau menganggap Allah tak adil atau tak menyayangi mu?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Welcome to my world

Satu dunia yang akan membuat mu mengenalku lebih jauh.
Siapa aku? bagaimana aku? Selamat datang.......