Jumat, 26 Maret 2010

Kejutan Ibu

Usia renta tak menyurutkan semangatnya untuk memberikan yang terbaik untuk kami. Diantara keterbatasan, ia tetap melakukan yang terbaik, hanya untuk kami. Ah... ibu, aku sayang engkau, sungguh.

Ibu ku tak lagi muda, 60 sudah usianya. sekilas kau akan melihatnya seperti wanita 40 atau 50 tahunan (awet muda aku bilang ibu). Namun tak demikian dengan kondisi fisik (tentunya selain wajah). Diabetes merenggut kelincahan ibu, dan aku benci.

Kaki ibu sudah tak indah lagi ku lihat. beberapa luka yang membekas kasar membuatnya sulit berjalan sempurna. Tak puas dengan kaki ibuku, penyakit itu menyerang mata ibu. Pandangannya kini tak lagi jelas, "Kabur" katanya.

Namun satu hal yang membuat ku kagum pada wanita tua itu, semangatnya tak ikut terenggut. Ia tetap melakukan pekerjaan seperti sedia kala.

Aku kejam, pasti demikian fikir kalian. Ibuku keras kepala kawan. Tak terhitung berapa kali kami memintanya istirahat, namun beliau tetap menolak. Semangat dan kebiasaan masa muda, memang berpengaruh dimasa tuamu, setidaknya itulah yang terjadi pada ibuku.

Pernah suatu hari, aku mendapati Ibu memasak masakan kesukaanku. Betapa senang aku. Dengan semangat, ku lahap masakan ibu. Asin kawan, sungguh asin. Masakkan itu harusnya manis. Saat ku tanya (tanpa menyinggung ibu) ia bilang "Ibu kira gula". dan aku hanya tersenyum. Ah, Ibu, aku semakin mencintai mu.

Di lain hari, saat aku hendak mengambil sayur di lemari, kudapati kuah sayur berwarna coklat (yang seharusnya bening). Di bawah sayur, ku lihat teh celup tergeletak indah. Lagi-lagi, aku tersenyum...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Welcome to my world

Satu dunia yang akan membuat mu mengenalku lebih jauh.
Siapa aku? bagaimana aku? Selamat datang.......